permintaan maaf dan warbeh

cela
4 min readAug 28, 2023

selesai kuliah pukul 11.10 siang, cela menuju kantin bersama dengan savira dan seina di samping nya, semua menatap nya sinis seperti memiliki dendam.

“ mau makan apa?,” tanya seina.

“ mau mie ayam dong sei, sama es teh,” sahut cela dan di angguki seina.

alhasil ketiga nya memesan mie ayam dan es teh, cela sibuk bermain ponsel sedangkan savira mengedarkan pandangan nya.

“ lo jadi nya ngambil ukm apa cel?,” tanya savira membuka topik, cela langsung mendongak dan menaruh ponsel nya.

“ aku mau FM aja sav, ada ka hades juga, aku belum terlalu berani buat bersosialisasi,” jelas cela, savira mengangguk. “ kalau kamu gimana?,” tanya cela.

“ gue mau ikut band,” ucap savira semangat.

“ temen nya ka hades kan ketua eskul band, mau aku bantuin buat masuk nya?,” tanya cela.

“ gausah ah, santai aja kali,” ucap savira dan di angguki cela.

kemudian seina datang membawa nampan yang langsung di bantu oleh cela untuk menaruh nya di meja. ketiga nya lalu kembali duduk untuk memakan makanan mereka.

suara bising dari luar kantin terdengar, hades dan ke empat teman nya berjalan memasuki kantin dengan nata yang menggeret perempuan yang seperti nya angel.

“ minta maaf,” dorong nata ke depan cela, cela langsung berdiri.

“ eh kenapa?,” tanya cela bingung.

“ cela, gue angel, gue minta maaf atas ketikan gue, gue tau gue salah banget makannya gue berani ngomong begini, dan tolong jangan pecat bokap gue,” ucap angel sendu, cela tau ini ekspresi di buat buat.

“ kamu tulus minta maaf atau cuman karena papah mu takut di pecat?,” tembak cela tanpa basa basi, membuat hades tersenyum bangga, sedangkan angel pucat pasi.

“ g-gue beneran minta maaf kok,” ucap angel gugup.

“ udah aku maafin, jadi kamu boleh keluar dari kantin karena ganggu makan kita semua, urusan di pecat atau engga itu urusan kamu sama ka hades,” ujar cela kembali duduk di kursi nya.

“ ka hades, gue minta maaf sekali lagi, tolong jangan pecat bokap gue,” ucap angel sedikit mendayu.

“ oke, tapi kalo lo begini lagi, gue gabakal segan segan buat lo semakin menderita,” ucap hades dan di angguki angel. “ gih sana pergi,” usir hades, angel langsung berlari keluar fisip karena sudah sangat malu.

kemudian hades duduk di samping cela, di susul ketiga teman hades yang lain.

“ udah makan nasi emang?,” tanya hades melihat cela yang makan mie ayam.

“ udah, tadi pagi kan aku cerita aku di masakin bi isah,” ujar cela kesal, membuat hades terkekeh kecil.

“ ka joe band buka pendaftaran kapan?,” tanya cela tiba tiba.

“ kenapa? lo mau join dik?,” tanya joel membuat cela tertawa, seumur umur ia tak pernah di panggil dik.

“ temen ku mau masuk,” ucap cela melirik Savira, sedangkan savira melotot pada cela gemas.

“ siapa?,” tanya joe.

“ tuh savira,” tunjuk cela pada savira yang duduk di sebelah seina.

“ oh lo?,” tanya joel dan di angguki savira.

“ lusa udah mulai buka kok, lo bisa main alat musik atau nyanyi?,” tanya joel.

“ gue bisa main bass kak,” sahut savira membuat cela bertepuk tangan heboh.

“ woahh keren nya, aku mau belajar gitar dong savira,” ucap cela dengan semangat.

“ boleh, kapan?,” tanya savira.

“ hmm, kapan ya,” ucap cela berfikir.

“ belajar gitar, belajar gitar, belajar mobil aja ngga jadi kemaren,” ucap hades dan di kekehi cela.

“ cela habis ini kemana?,” tanya mahen tiba tiba.

ah tentang kerja nya bersama bubu, cela memilih keluar karena sang papah yang tak memperbolehkan, karena mereka berdua tau bahwa cela mencari uang tadi nya, untuk sekedar membantu keluarga nya.

“ langsung pulang kak,” jawab cela seraya mengusap bibir nya dari sisa kuah mie ayam.

“ warung yuk,” ajak nata tiba tiba.

“ setuju, ayoo,” ujar joel semangat.

“ ajak aja cela sama temen temen nya,” sahut nata santai.

“ mau?,” tanya cela pada seina dan savira.

“ gue ada janji sama nyokap ce, savira noh nganggur,” ujar seina dan di hadiahi cubitan oleh savira.

“ mau sav?,” tanya cela.

“ gapapa emang nya?,” tanya savira kikuk.

“ gapapa, santai aja,” sahut joel.

desas desus nya savira ini menyukai joel diam diam, hanya seina yang tau tapi kemaren seina cerita pada cela untuk membantu savira dekat dengan joel, cela pun tak bertanya pada savira, rahasia pribadi saja.

kini, keenam nya sudah berada di warung babeh yang dekat dengan kampus, biasa nya mereka nongkrong disini untuk sekedar menunggu kelas selanjutnya karena rata rata memang jauh dari kampus.

disini terdapat sofa usang yang masing enak untuk di duduki, di balut dengan kain bersih lagi, lalu kursi kayu dan meja nya.

“ di sofa aja sana,” ucap hades, membuat cela mengangguk lalu menarik savira duduk di sofa tersebut, sedangkan hades dan yang lain memesankan minum, sekedar minuman sachet saja.

keempat nya kembali, hades duduk di samping cela karena masih ada ruang lega di samping nya, muat untuk 3 sampai 4 orang.

“ aku di pesenin apa?,” tanya cela.

“ susu putih,” ujar hades santai seraya membuka ponsel nya.

“ kenapa ngga kopi?!,” ujar cela sedikit kesal.

“ kopi mulu asam lambung ntar,” sahut hades dengan santai nya, sedangkan cela cemberut kesal.

hades terkekeh saja kemudian menyenderkan kepala nya di bahu cela seraya bermain ponsel.

kedua nya larut dalam dunia nya, mengabaikan teman temannya yang lain, savira pun sudah ngobrol banyak dengan yang lain, tak canggung.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

cela
cela

No responses yet

Write a response